Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Harapan untuk Putus Rantai Kemiskinan Senin, 14/07/2025 | 10:40
Foto ilustrasi
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dimulai hari ini Senin (14/7/2025).
Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.
Sistem pembelajaran yang digunakan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 mengadopsi fitur Learning Management System dan mengintegrasikannya dengan modul pembelajaran digital sehingga bisa menjangkau anak-anak di wilayah terpencil, dan area-area lain yang selama ini luput dari akses pendidikan berkualitas.
Untuk Kota Pekanbaru, Riau, Sekolah Rakyat juga membawa harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang selama ini terhalang akses pendidikan. Pada tahun ajaran 2025/2026 ini sebanyak 109 calon peserta didik akan menjadi angkatan pertama yang merasakan pendidikan gratis di sekolah berasrama tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Dr H Idrus M.Ag, mengungkapkan bahwa mayoritas calon peserta didik berasal dari keluarga tidak mampu di Pekanbaru. “Dari 109 calon peserta didik, sebanyak 76 anak merupakan warga Pekanbaru yang berasal dari keluarga kurang mampu,” jelas Idrus, Senin (14/7/2025).
Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi anak-anak di daerah sekitar. “Kemudian ditambah 33 orang lagi yang berasal dari kabupaten tetangga, yaitu Kampar, Siak, dan Pelalawan,” katanya.
Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar sekolah gratis. Konsepnya yang berasrama dan terpadu membuat para siswa tidak hanya belajar akademik, tetapi juga dibina kemandirian dan karakter.**/ian